Ada lagi cerita menarik soal Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.
Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2005, saat ketegangan RI-Malaysia di Blok
Ambalat.
Saat itu pemerintah RI membangun mercusuar Karang Unarang
yang terletak di titik terluar. Upaya ini selalu diganggu oleh Tentara Laut
Diraja Malaysia maupun Marine Police. Mulai dari bermanuver yang menimbulkan
gelombang, hingga menganiaya pekerja mercusuar.
Baca : HEBOH !!! Duel Anggota Kostrad Vs Kopassus, Jangan tiru ini di manapun !!! Kecuali...
Kisah
ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang
diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.
1 April
2005, dua kapal TLDM dan Marine Police Malaysia buang jangkar di dekat
mercusuar. Upaya kapal patroli TNI AL KRI Tedong Naga mengusir mereka tak
digubris.
Komandan KRI
pun meminta bantuan dari personel Kopaska yang memang disiagakan di sana. Serka
Ismail meminta izin komandan Tim Kopaska Lettu Berny untuk meluncur ke Kapal
Malaysia.
Lettu Berny
mengizinkan. Namun dia meminta Ismail tak membawa senjata agar tak terjadi
kontak tembak.
Serka Ismail melaju dengan motor boat bersama Serda Muhadi dan Kelasi
Satu Yuli Sungkono. Ismail memerintahkan motor boat itu melaju zigzag dengan
kecepatan tinggi
Tujuannya agar
perhatian anak buah kapal (ABK) Malaysia tertuju pada motor boat. Sementara itu
Ismail melompat dan berenang senyap menuju kapal Malaysia.
Tanpa
diketahui satu pun ABK, Ismail naik ke atas kapal. Dia mendobrak pintu samping
kapal sambil berteriak.
"Di
mana kapten kapal," bentak Ismail hingga ABK Malaysia ketakutan.
Serka Ismail
pun sempat membentak seorang petugas meriam kapal Malaysia.
Kapten Kapal
keluar. Dengan nada tinggi Ismail bertanya apa keperluan kapal Malaysia di
tempat itu. Sang kapten menjawab normatif, hanya menjalankan perintah.
"Baiklah
kalau begitu. Daerah ini adalah wilayah saya (Indonesia). Jadi setelah saya
turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak jangkar akan
saya putuskan," sergah Ismail pada komandan kapal Malaysia.
Walau tak
bersenjata, keberanian Ismail rupanya membuat nyali para ABK Malaysia ciut.
Begitu Ismail lompat ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan
kabur dari Karang Unarang.
Namun kapal
kedua tak mau pergi. Serka Ismail dan Tim Kopaska segera melaju. Aksi mereka
dihalangi sehingga Ismail tak bisa naik kapal.
Ismail
segera menuju tali jangkar. Dia berteriak sambil menggoyang-goyangkan tali
jangkar.
"Kalau tidak pergi, tali jangkar
ini saya ledakkan," ancamnya.
Berhasil.
Aksi ini pun membuat kapal Malaysia meninggalkan wilayah Karang Unang.
Rupanya
cukup tiga orang Kopaska untuk mengusir dua kapal Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar