Rabu, 31 Mei 2017

"Bertempur Hingga Mati-Matian Bukan Demi Jabatan" Inilah Kisah Mantan Jenderal Yang Kini Jadi Menteri

"Bertempur Hingga Mati-Matian Bukan Demi Jabatan" Inilah Kisah Mantan Jenderal Yang Kini Jadi Menteri

Pernah terjun di medan pertempuran dan menghadapi hujan peluru, tidak membuat mantan jenderal ini merasa layak untuk menduduki jabatan strategis. Selama berkarier sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), dia tak pernah menyesalinya.
Itulah yang dirasakan Luhut Binsar Pandjaitan, mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang terjun di palagan pedalaman Kalimantan, bertempur dalam Operasi Seroja di Timor Timur. Tak ada satu pun jabatan strategis yang diembannya.

Bagi Luhut, jabatan itu bukan segalanya. Baginya, mempertahankan NKRI merupakan yang terpenting.

Ini kisah Luhut yang ditulis dalam akun Facebook
 pribadinya, Kamis (17/11):

"Saya tidak pernah mendapat jabatan strategis selama berkarir di TNI-AD. Meskipun saya pernah terjun di tugas operasi, pernah diadang musuh, sudah dihujani peluru dan berkali-kali hampir mati, saya juga instruktur di berbagai keahlian, pendidikan di dalam dan luar negeri saya jalani dengan baik, semua baik. Lalu kenapa? Saya tidak tahu.

Baca Juga: MERINDING !!! Prabowo Di Bongkar Habis-Habisan Oleh Mantan Prajurit Kopassus, Siapa Prabowo Sesungguhnya

Tapi saya tidak menyesal, dendam, ataupun marah. Waktu itu saya terima dan jalani saja sembari berdoa bersama istri. Sekarang, saya menerima begitu banyak karunia dari Tuhan, bahkan lebih dari apa yang pernah saya harapkan. Saya percaya, memang sudah begitu mau-Nya Tuhan.

Inilah kesaksian hidup yang kemarin saya bagikan kepada 390 orang Komandan Korem (Danrem) Komandan Kodim (Dandim) di Aula Sudirman Sekolah Calon Perwira, Bandung. Saya menitipkan pesan supaya mereka fokus bekerja dalam koridor Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, tanpa perlu gelisah terhadap masa depan.
Jabatan bukanlah segalanya. Yang lebih penting dan yang tidak boleh sampai dilupakan adalah kewajiban TNI untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI sesuai Pasal 30 ayat 3 UUD 1945.
Semoga kesaksian saya ini juga dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang pasti, masa depan kita dan Bangsa ini tidak bisa dibangun hanya dengan marah-marah saja.[tyo]


Artikel ini kami sajikan tiada maksud politik yang saat ini sedang bergejolak. Artikel ini mengangkat kisah saat dulu beliau berperan sebagai seorang prajurit. Maka sudut pandang kami adalah ketika beliau menjadi seorang prajurit.
Sumber https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-mantan-jenderal-bertempur-mati-matian-bukan-demi-jabatan-tni.html

Selasa, 30 Mei 2017

HEBOH..!! Orang Ini Melarang Presiden Jokowi Menggunakan Pakaian TNI. Inilah Tanggapan Pak Jokowi

HEBOH..!! Orang Ini Melarang Presiden Jokowi Menggunakan Pakaian TNI. Inilah Tanggapan Pak Jokowi


Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mengkritik keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerapkali menggunakan pakaian tentara saat acara TNI.

"Saya juga ingatkan presiden agar presiden jangan biasakan menggunakan pakaian militer, sebab beliau itu sipil. Meski beliau sipil, beliau pemegang kekuasaan tertinggi tentara," kata Salim saat berdiskusi dengan Jokowi di Istana, Jakarta, Kamis (4/6).

Salim mengingatkan, latar belakang Jokowi sebagai presiden bukan berangkat dari kalangan militer. Jokowi adalah warga sipil yang saat ini menjadi presiden. Walaupun sipil, seorang presiden adalah Panglima Tertinggi TNI.




"Jadi dengan pakaian sipil pun tentara menghormati beliau (Jokowi). Beliau sangat senang dengan saran saya itu karena saya katakan janganlah kita yang sudah berhasil reformasi TNI, kita kembali ke masa lalu tanpa kita sadari," jelasnya.

Dulu, di zaman Soekarno, Kepala Staf Angkatan Perang, Mayor Jenderal TB Simatupang juga pernah meminta Presiden Soekarno tak mengenakan seragam TNI atau uniform berbau militer. Saat itu Soekarno selalu mengenakan seragam seperti jas militer dengan aneka tanda jasa.

Alasannya hampir sama dengan yang disampaikan Said Salim. Jenderal Simatupang menganggap jika presiden menggunakan uniform atau seragam militer itu menunjukkan suatu mentalitas hanya orang yang berseragam yang patut dihormati.

Bung Karno pun sempat marah. Dia bercerita pada orang-orang Simatupang melarangnya memakai uniform. Simatupang pun berusaha menjernihkan masalah itu.

"Yang benar saya katakan adalah: Bung Karno saya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang yang mengenakan uniform, memberi hormat pada Bung Karno yang tidak memakai uniform. Sehingga dengan demikian masyarakat melihat bukan yang memakai uniform itu yang tinggi, tetapi yang tidak memakai uniform," kata Simatupang menjelaskan masalah itu dalam buku Percakapan Dengan DR TB Simatupang terbitan BPK Gunung Mulia.

Menurut Simatupang, tentara profesional adalah tentara yang tunduk pada pemerintahan sipil. Tanpa perlu presiden mengenakan atribut militer apa pun, TNI selalu siap menuruti perintah presiden.

Selanjutnya

Sumber: merderka.com

Senin, 29 Mei 2017

HEBOH !! Ada Kaitannya Dengan ISIS, Beberapa Militan Indonesia Ini Di duga Tewas Di Filipina.

HEBOH !! Ada Kaitannya Dengan ISIS, Beberapa Militan Indonesia Ini Di duga Tewas Di Filipina.

 Sejumlah militan asal Indonesia diduga turut tewas dalam bentrokan antara militer Filipina dan kelompok pemberontak Maute di Marawi yang sudah berlangsung sejak Selasa lalu.

"Kami terus memverifikasi jumlah orang yang tewas. Ada informasi yang mengonfirmasi tewasnya 12 militan dan setengahnya merupakan orang Malaysia, Indonesia, dan satu warga asing lain," ujar juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla, sebagaimana dikutip Inquirer.

Dalam konferensi pers pada Jumat (26/5) tersebut, Padilla mengatakan bahwa militan asing itu sudah lama berada di Filipina. Menurut Padilla, mereka membantu militan Filipina merakit bom.

Pengacara Muda Filipina, Jose Calida, mengatakan bahwa kelompok militan ini awalnya merupakan sel teror biasa, tapi kemudian berbaiat kepada ISIS.

"Mereka mau menjadikan Mindanao sebagai bagian dari kekhilafahan mereka," ucap Calida seperti dilansir Reuters.


Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan kepada CNNIndonesia.com bahwa pihaknya belum mendapatkan konfirmasi kabar ini.

Dilaporkan Inquirer, hingga kini, bentrokan ini sudah menewaskan 31 militan dan 13 anggota militer Filipina. Baku tembak ini bermula pada Selasa lalu, ketika militer Filipina melancarkan operasi untuk menangkap pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

Baku tembak berubah menjadi bentrokan besar hingga akhirnya kelompok militan membakar bangunan, mengambil alih fasilitas umum, hingga menyandera warga sipil.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pun mendeklarasikan darurat militer di seluruh Mindanao. (has/les)

sumber: cnnindonesia

Sabtu, 27 Mei 2017

"HOAX" !! PANGLIMA TNI BERHARAP IWO JADI BENTENG BERITA HOAX, Siapa IWO ini?



Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto berharap Ikatan Wartawan Online (IWO) bisa menjadi penyambung lidah masyarakarat.

“IWO juga bisa menjadi perekat kemajemukan dan benteng berita-berita bohong alias hoax,” kata Kapuspen dalam pesan WhatsApp dalam group Berita IWO Nasional Sabtu (20/05/2017) malam.

Tak lupa dirinya juga mengucapkan selamat atas terbentuknya IWO diberbagai daerah di Indonesia.

“Kami warga puspen TNI beserta seluruh prajurit TNI mengucapkan selamat atas terbentuknya IWO”, pungkas Kapuspen TNI.



Pada Rabu (17/05/2017) Pengurus Pusat IWO melantik kepengurusan IWO provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masa bakti 2017-2022 di tribun Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Sulsel.

Selanjutnya, pengurus IWO yang akan dikukuhkan diantaranya provinsi Lampung, provinsi Riau, provinsi Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau.

Sumber : IWO

Jumat, 26 Mei 2017

MERINDING !!! Prabowo Di Bongkar Habis-Habisan Oleh Mantan Prajurit Kopassus, Siapa Prabowo Sesungguhnya. (1)

MERINDING !!! Prabowo Di Bongkar Habis-Habisan Oleh Mantan Prajurit Kopassus, Siapa Prabowo Sesungguhnya. (1)
MERINDING !!! Prabowo Di Bongkar Habis-Habisan Oleh Mantan Prajurit Kopassus, Siapa Prabowo Sesungguhnya.

Tahun 2014 lalu, puluhan purnawirawan dan wakauri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) se-Kota Depok, Jawa Barat, mendeklarasikan dukungan untuk Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.


Mereka memiliki penilaian sendiri terhadap sosok Prabowo, mantan Danjen Kopassus itu. Salah satunya konsisten dalam bersikap.

"Bapak Prabowo Subianto adalah pemimpin yang konsisten, tidak seperti yang disampaikan pihak-pihak yang tidak berjiwa satria," ujar perwakilan purnawirawan dan wakauri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) se-Kota Depok, Letkol (Purn) Ersin di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (21/6/2014).

Baca Halaman Selanjutnya

MERINDING !!! Prabowo Di Bongkar Habis-Habisan Oleh Mantan Prajurit Kopassus, Siapa Prabowo Sesungguhnya. (2)



Selain itu, sewaktu di militer, Prabowo Subianto dinilai selalu memikirkan kepentingan anak buahnya. Tak hanya itu, mereka juga menilai bahwa Prabowo selalu memikirkan alat perlengkapan yang dimiliki prajurit, dengan cara membeli walaupun dengan uang sendiri.


Baca : MENGERIKAN!!! Panglima TNI Beberkan 7 Negara Lain Siap Untuk Kuasai Indonesia, Langkah Kelima sangat, Mengerihkan

"Tidak seperti mantan pemimpin yang hanya berpikir untuk kepentingan pribadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Prabowo juga selalu hadir di tengah-tengah anggota, baik dalam suka maupun duka.

"Tidak seperti mantan pemimpin yang tidak bisa memberikan contoh atau panutan kepada anggota, hanya bisa bicara tanpa bukti, jargoni atau bisa ngajar tapi enggak bisa lakoni," kata dia.

Kemudian, dirinya menambahkan, Prabowo selalu perhatian kepada keluarga prajurit dari pangkat tingkat bawah sampai tingkat atas, seperti membangun perumahan-perumahan prajurit dengan uang sendiri.

Kamis, 25 Mei 2017

Priit...!!! Orang Nomor Satu di TNI AD, DiStop Polisi, inilah kejadiannya

Priit...!!! Orang Nomor Satu di TNI AD, DiStop Polisi, inilah kejadiannya

Seorang polisi menyetop orang nomor satu di TNI AD itu. Sang Polisi menasihati panjang lebar soal peraturan lalu lintas. Ada teladan yang diberikan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Bambang Soegeng. Walau menjadi orang nomor satu di TNI AD, Bambang Soegeng menurut saja ketika dihentikan polisi di jalan raya.

Bambang Soegeng memang hobi naik sepeda motor. Ceritanya tahun 1952, sang Jenderal sedang berada di Yogyakarta. Dia meminjam motor milik Haryadi seorang pelukis. Melajulah Bambang dengan motor keliling Yogyakarta.

Sampai di Perempatan Tugu, Jl Malioboro, ada lampu lalu lintas yang menyala kuning. Dia menyangka habis lampu kuning pasti lampu hijau, Bambang pun tancap gas. Tahunya malah lampu merah yang menyala.
"Priiiittttt!!" Seorang polisi menyetop Bambang yang saat itu berpakaian sipil alias tak pakai seragam.


Bambang berhenti. Polisi itu menasihati panjang lebar soal peraturan lalu lintas. Dia kemudian meminta SIM milik Bambang.


Namun betapa terkejutnya polisi itu saat melihat SIM. Pria di depannya adalah Kepala Staf TNI AD Mayor Jenderal Bambang Soegeng. Pada saat itu TNI AD masih dipimpin jenderal bintang satu dengan pangkat mayor jenderal.

"Siaap Pak!" si polisi langsung berdiri tegak memberi hormat. Mungkin agak tegang juga mengetahui baru saja mau menilang Kasad. Namun dengan bijaksana Bambang Soegeng mengaku salah. Dia tak marah pada polisi itu. Atau menggunakan kekuasaannya supaya lolos dari jerat hukum. Padahal dia pemimpin dari seluruh prajurit angkatan darat.


"Memang saya yang salah. Saya menerima pelajaran dari Pak Polisi," kata Bambang Soegeng.Kisah ini dimuat dalam buku Panglima Bambang Sugeng, Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949. Buku tersebut ditulis oleh Edi Hartoto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2012.

"Hal itu masuk berita di koran Yogya, keesokan harinya saya berkesempatan membacanya," kata Putra Bambang Soegeng, Bambang Herulaskar soal kasus Kasad disetop polisi tersebut.


Endang Ruganika, putri sulung Bambang Soegeng mengisahkan hal lain soal kepatuhan ayahnya berlalu lintas. Saat itu Bambang Soegeng hendak pergi ke Jawa Tengah. Namun saat sampai Cirebon, dia baru sadar SIM  
ketinggalan.


"Bapak menyuruh pembantu pulang ke Jakarta untuk mengambil SIM," tulis Endang dalam buku tersebut.
sumber: merdeka.com

Rabu, 24 Mei 2017

HEBOH !! Panglima TNI Kita Di Tuduh Macam-Macam Ketika Membacakan Puisi Untuk Negri Ini, Siapa yang menuduh? silahkan Baca..

HEBOH !! Panglima TNI Kita Di Tuduh Macam-Macam Ketika Membacakan Puisi Untuk Negri Ini, Siapa yang menuduh? silahkan Baca..

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membacakan puisi karya Denny Januar Ali saat menjadi pembicara di Rapimnas Golkar di Novotel Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).
Puisi itu berjudul: Tapi Bukan Kami Punya (Isi puisi ada di bawah)
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai bahwa apa yang disampaikan Panglima TNI melalui puisi merupakan fakta tentang kondisi bangsa yang sudah lama terjadi.
Artinya, tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, Jenderal Gatot tidak bermaksud mengkritik pemerintah melalui puisi tersebut.
"Isi puisi itu sebenarnya Kritik dan otokritik terhadap kita sebagai bangsa," ujar Andreas Pareira kepada Tribunnews.com, Selasa (23/5/2017).
Tapi kritik yang disampaikan Panglima TNI tersebut, bukan hal baru. Jauh sebelumnya, Bung Karno sudah dari tahun 1950-an mengingatkan kita tentang bahaya liberalisme-kapitalisne, soal exploitation d'lhome par lhome.
Tentang penting Trisakti Berdaulat dalam bidang politik, Berdikari dalam bidang Ekonomi dan Berkepribadian dalan Kebudayaan.
"Kalau Panglima TNI paham itu, seharusnya, jauh lebih berisi dan bermakna jika panglima berbicara tentang Trisakti, tentang Neokolonialisme-neoimperialisme ajaran Bung Karno. Jauh lebih untuk seorang kesatria TNI, apalagi panglima," jelasnya.
Salah alamat kalau puisi itu maksudnya sebagai perlawanan atau kritik Panglima TNI terhadap Pemerintah.


"Wong...situasi ini lahir karena proses sejak orde baru. Justru pemerintah sekarang sedang mengembalikan ke rel Trisakti," katanya.
"Kalau Panglima bermaksud dengan puisi ini untuk kritik pemerintahan Jokowi, salah alamat deh. Jangan-jangan ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri," ujarnya.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (22/5/2017) dilaporkan sebuah puisi pun dibacakan Panglima TNI dalam Rapimnas Golkar untuk menggambarkan suasana kebatinan dari ancaman tersebut.
Puisi karya Denny JA yang dibacakan berjudul: Tapi Bukan Kami Punya
Beberapa penggal puisi tersebut dibacakannya.
Berikut penggalan puisi Denny JA yang dibacakannya:
"Sungguh Jaka tak mengerti, mengapa ia dipanggil ke sini. Dilihatnya Garuda Pancasila, tertempel di dinding dengan gagah. Dari mata burung Garuda, ia melihat dirinya. Dari dada burung Garuda, ia melihat desa. Dari kaki burung Garuda, ia melihat kota Dari kepala burung Garuda, ia melihat Indonesia."
"Lihatlah hidup di desa, sangat subur tanahnya. Sangat luas sawahnya, tapi bukan kami punya. Lihat padi menguning, menghiasi bumi sekeliling. Desa yang kaya raya, tapi bukan kami punya. Lihatlah hidup di kota, pasar swalayan tertata. Ramai pasarnya, tapi bukan kami punya. Lihatlah aneka barang, dijual belikan orang. Oh makmurnya, tapi bukan kami punya."
Gatot mendapatkan sambutan tepuk tangan peserta Rapimnas Partai Golkar saat mengakhiri pembacaan puisi itu.
Ia menyampaikan bahwa puisi itu merupakan gambaran tangisan dari penduduk di suatu wilayah, yakni penduduk Melayu.

Wilayah tersebut adalah Singapura. Sempat menjadi kelompok mayoritas di daerah tersebut, penduduk Melayu di Singapura kini justru terpinggirkan.
"Kalau kita tidak waspada, suatu saat bapak ibu sekalian duduk di sini, anak cucunya tidak. Duduk di pinggiran," kata Gatot kembali disambut tepuk tangan hadirin.
(Srihandriatmo Malau)
Puisi yang Di baca Jendral Gatot Klik Di sini : Berikut Tulisan dan video puisi lengkap 'Tapi Bukan Kami Punya' yang dibacakan Jendral Gatot Nurmantyo

Berikut puisi lengkap 'Tapi Bukan Kami Punya' yang dibacakan Jendral Gatot Nurmantyo

Berikut puisi lengkap 'Tapi Bukan Kami Punya' yang dibacakan Jendral Gatot Nurmantyo


Puisi yang di baca Jendral Gatot Nurmantyo
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil ke sini. 
Dilihatnya Garuda Pancasila 
Tertempel di dinding dengan gagah. 

Dari mata burung Garuda 
Ia melihat dirinya
Dari dada burung Garuda 
Ia melihat desa

Dari kaki burung Garuda
Ia melihat kota 
Dari kepala burung Garuda 
Ia melihat Indonesia

Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
Tapi bukan kami punya

Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
Tapi bukan kami punya

Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
Tapi bukan kami punya

Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
Tapi bukan kami punya


GEMPAR !! Kini, Akhirnya Jendral Gatot Angkat Bicara Soal Habib Rizieq, Inilah Ungkapannya

GEMPAR !! Kini, Akhirnya Jendral Gatot Angkat Bicara Soal Habib Rizieq, Inilah Ungkapannya

 Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo langung memerintahkan intelijennya untuk menelusuri isu penganiayaan yang dilakukan anggota Kostrad terhadap imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Perintah untuk memastikan kebenaran isu tersebut.
Berdasarkan laporan dari intelijennya, tidak benar terjadi penganiayaan terhadap Habib Rizieq. Isu bohong tersebut ternyata sengaja sebarkan oleh pihak tertentu.
“Tadi malam saya mendapat WA (Whatsapp) bahwa Habib Rizieq dianiaya oleh Kostrad,” kata Gatot di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Rabu (23/11/2016).
Dia mengungkapkan, sumber isu penganiayaan Habib Rizieq dianiaya anggota Kostrad berasal dari luar negeri. Kondisi ini kata dia menguatkan adanya pihak asing ingin mengintervensi situasi di Indonesia.
“Langsung intelijen saya suruh bekerja, mencari dan ternyata hoax itu asalnya dari Australia dan Amerika,” ungkapnya. (ifm)Sumber: nasional.sindonews.com

Selasa, 23 Mei 2017

GEMPAR !! Kini, Akhirnya Panglima TNI Angkat Bicara Soal Habib Rizieq, Inilah Ungkapannya

GEMPAR !! Kini, Akhirnya Panglima TNI Angkat Bicara Soal Habib Rizieq, Inilah Ungkapannya

 Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo langung memerintahkan intelijennya untuk menelusuri isu penganiayaan yang dilakukan anggota Kostrad terhadap imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Perintah untuk memastikan kebenaran isu tersebut.
Berdasarkan laporan dari intelijennya, tidak benar terjadi penganiayaan terhadap Habib Rizieq. Isu bohong tersebut ternyata sengaja sebarkan oleh pihak tertentu.
“Tadi malam saya mendapat WA (Whatsapp) bahwa Habib Rizieq dianiaya oleh Kostrad,” kata Gatot di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Rabu (23/11/2016).
Dia mengungkapkan, sumber isu penganiayaan Habib Rizieq dianiaya anggota Kostrad berasal dari luar negeri. Kondisi ini kata dia menguatkan adanya pihak asing ingin mengintervensi situasi di Indonesia.
“Langsung intelijen saya suruh bekerja, mencari dan ternyata hoax itu asalnya dari Australia dan Amerika,” ungkapnya. (ifm)Sumber: nasional.sindonews.com

HEBOH !! Tentara-Tentara Singapur Ini Berhasil Menyusup Ke NKRI, Ungkapan DPR Ini Sungguh Mengejutkan

HEBOH !! Tentara-Tentara Singapur Ini Berhasil Menyusup Ke NKRI, Ungkapan DPR Sungguh Mengejutkan

Anggota Komisi I DPR RI Elnino H Mohi mendesak agar pemerintah secepatnya meminta penjelasan dari pemerintah Singapura soal tertangkapnya enam tentaranya di Indonesia baru-baru ini.

"Perlu langsung minta klarifikasi dari pemerintah negaranya sebelum dilepaskan. Klarifikasi sekaligus permohonan maaf karena aparatur tentaranya melanggar aturan imigrasi," tegas politikus Gerindra itu saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/04/2017).


Menurutnya, kejadian tersebut sangat disayangkan karena betapa rapuhnya wilayah pertahanan negara ini dimana dengan mudahnya dimasuki orang asing secara leluasa.

"Kita menyesalkan adanya orang asing yang masuk ke wilayah kita tanpa dokumen yang lengkap. Apalagi yang masuk adalah anggota tentara asing," tandas dia.

Mau tidak mau, kata dia, harus ada evaluasi serta perbaikan terkait sistem pertahanan dan keamanan negara saat ini.

"Kita juga mesti perbaiki segera sistem keamanan perbatasan kita. Kemenlu, imigrasi, polisi, tentara, Kemenhub, dan semua yang terkait mesti mengetatkan pintu-pintu masuk dan keluar negara ini. Jangan ada warga asing seenaknya masuk keluar negara ini. Jangan ada pula WNI yang seenaknya keluar masuk negara tanpa dokumen yang jelas," tegasnya.

Seperti diketahui, dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan aparat imigrasi, POM TNI AL dan kepolisian di kepulauan Batam terjaring sejumlah orang asing termasuk enam tentara asal Singapura disebuah tempat hiburan malam tanpa kelengkapan dokumen alias ilegal atau penyusup.





Sumber : teropongsenayan.com

GENTING.!! Setelah Kalimantan barat, Saat Ini TNI langsung Siapkan Skuadron Tempur di Kalimantan Timur, Apa yang terjadi?

GENTING.!! Setelah Kalimantan barat,  Saat Ini TNI langsung Siapkan Skuadron Tempur di Kalimantan Timur, Apa yang terjadi?

Untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di perbatasan, TNI Angkatan Udara telah menyiapkan 1 skuadron pesawat tempur.
Peralatan tempur udara rencananya akan ditempatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan. Hal tersebut dipastikan Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurohman kepada awak media.
“Nantinya, sesuai dengan arahan pimpinan ke depan untuk pengamanan perbatasan baik itu darat, laut, dan udara akan di-cover oleh udara dengan memperkuat personel di Tarakan,” ujarnya, Kamis (29/9).
Disebutkannya, akan ada pesawat tempur F16, Sukhoi, dan pesawat tempur lainya untuk pengamanan perbatasan yang ditempatkan di Tarakan. “Untuk tahap awal akan ada 5 dulu, tetapi ke depan akan kita tingkatkan menjadi 1 skruadron yang jumlah pesawatnya mencapai 16,” bebernya.
Menurutnya, perbatasan Kalimantan Utara yang berdekatan langsung dengan tiga negara yaitu Malaysia, Brunai Darussalam, dan Filipina perlu mendapatkan pengawasan yang lebih.
Karena itu, kekuatan militer di perbatasan perlu ditambah untuk mempertebal kepercayaan diri dari upaya provokasi dari negara–negara tetangga.
“Kaltara patut kita waspadai, selain kita harus tahu kekuatan mereka, di sini juga harus kita perkuat sistem persenjataan. Selain sebagai perlindungan juga menambah percaya diri negara kita. Oleh karena itu, saat ini kita sedang membangun selter atau garasi untuk pesawat tempur yang akan di-stanby-kan di Tarakan,” terangnya.
Selama ini, patroli perbatasan Kaltara masih mengandalkan pesawat tempur yang berada di Makassar. Jarak yang cukup jauh, membuat jangkauan tidak terlalu lebar apalagi jika dilihat dari kecepatan sampai di lokasi, sehingga sangat membahayakan. Pembangunan infrastruktur untuk menempatkan pesawat tempur di Tarakan telah mencapai 20 persen, ditargetkan awal 2017 sudah bisa difungsikan.
Dikatakan, pesawat tempur jenis F16 dan Sukhoi memiliki sistem elektronik yang canggih, dan rentan terhadap cuaca sehingga tempar parkir tidak boleh di luar yang bisa terpapar panas maupun hujan secara langsung. Sehingga dibutuhkan selter untuk tempat parkir.
“Wilayah operasional kita cukup luas, bahkan sampai keperbatasan Filipina, Brunai Darussalam, dan Malaysia,” sebutnya.
Dan penambahan kekuatan ini juga sebagai unjuk kekuatan kepada negara tetangga supaya tidak semena–mena terhadap NKRI, khususnya di wilayah perbatasan. Apalagi, Kaltara dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang sering dilintasi kapal barang. Bahkan, jalur ini sering digunakan kelompok Abu Sayyaf untuk melakukan pembajakan kapal, sehingga wilayah ini juga menjadi prioritas pengamanan.
Sesuai arahan Presiden, wilayah perbatasan juga harus diperkuat dengan sistem persenjataan yang canggih. Apalagi dalam strategi militer, kita harus mengetahui kekuatan dari masing–masing negara tetangga.
“Kita tahu kekuatan mereka, dan mereka juga tahu kekuatan kita. Kalau kekuatan kita kuat, mereka tidak akan berani coba–coba mengusik kita,” tegasnya. (*/mrs/fen)

Tak Ditayangkan Di TV !! Kisah Prajurit TNI ini Patungan Untuk Biayai Jenazah Yang Terbujur kaku ini, mengharukan

Tak Ditayangkan Di TV !! Kisah Prajurit TNI ini Patungan Untuk Biayai Jenazah Yang Terbujur kaku ini, mengharukan

Patriot Indonesia - 
Sang Prajurit mendekati pick up, ingin menegur sopir yang parkir di dekat pintu pagar keluar kompleks Lanud. 
Namun yang dilihatnya justru pemandangan menyedihkan. Demi mengantar jenazah siswi SMP yang terlantar di pinggir jalan, dua anggota TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan untuk menyewa ambulans. Kepala Penerangan Lanud Wiriadinata, Kapten Sus Ruslan Rambe mengatakan, keduanya melakukan hal itu berdasarkan rasa empati atau rasa kemanusiaan untuk menolong sesama.

Peristiwa itu terjadi pada Januari 2017 lalu. Menurut Rambe, saat itu kedua anggota TNI AU itu, Rudi dan Serda Dede tengah bertugas jaga di Lanud. Kemudian, mereka melihat mobil pikap yang parkir di pinggir Jalan Basir Surya, tak jauh dari Lanud. Mobil itu lantas didekati oleh Serda Rudi dengan maksud ingin menegur sopir yang parkir di dekat pintu pagar keluar kompleks Lanud.

   Namun yang ia lihat justru pamandangan menyedihkan. Jenazah seorang remaja kelas 1 SMP terbujur kaku di dalam pikap tersebut.

"Keluarganya bingung mencari ambulans untuk memulangkan jenazah ke rumahnya," kata Rambe dikutip dari Tempo.co, Selasa, 17 Januari 2017. Awalnya, mereka bercerita, bahwa remaja itu hendak dibawa berobat ke rumah sakit dengan mobil pikap tetangga yang bersedia mengantar.
"Namun di perjalanan, anak tersebut meninggal dunia," jelas Rambe. Sayangnya, sopir pikap itu menolak untuk membawa jenazah korban ke rumah sakit maupun ke rumah duka. Sopir berdalih, kata Rambe, mobil itu digunakan untuk usaha dan terjadi urusan dengan hukum.

"Dia niatnya hanya membantu," ujarnya.Melihat peristiwa memilukan itu, Serda Rudi secara spontanitas langsung membantu dan mencarikan ambulans. "Dia kasihan melihat jenazah yang sudah terbujur kaku. Dia juga tak tega melihat keluarga yang terus menerus menangis," kata Rambe.

Akhirnya, Serda Rudi dapat menyewa ambulans dari daerah Condong. Sedangkan biaya sewa ambulans dibayar secara patungan dengan Serda Dede."Mereka patungan sewa ambulans," jelas Rambe.

Kini, kisah kepedulian dua prajurit TNI AU itu ramai di media sosial di Tasikmalaya. Banyak pengguna yang prihatin dan simpati dengan aksi dua prajurit tersebut.

Sumber: riauonline.co.id

Senin, 22 Mei 2017

Dengan cara Ini !!! China Bunuh 4 dan Melukai 8 Anggota TNI kita. Sungguh Mengharukan. Inilah Selengkapnya

Dengan cara Ini !!! China Bunuh 4 dan Melukai 8 Anggota TNI kita. Sungguh Mengharukan. Inilah Selengkapnya

Empat prajurit TNI dikabarkan tewas dalam dalam gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5) pukul 11.00 WIB. Kejadian ini diduga meledaknya meriam buatan China merek Chang Chong.
Saat kejadian kepanikan terlihat dan sejumlah prajurit terluka. Mereka tampak dengan cepat ditangani tim medis. Latihan ini rencananya akan dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 Mei 2017.

LATIHAN TEMPUR DI NATUNA, MERIAM BUATAN CINA MELEDAK TEWASKAN 4 PRAJURIT TNI
Seperti diwartakan batam.co.id, prajurit TNI yang menjadi korban akibat meledaknya meriam kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mm, bertambah. Korban dikabarkan menjadi menjadi 12 orang dan 4 orang prajurit dikabarkan tewas.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian itu bermula saat gladi bersih latihan PPRC dan gladi bersih pengamanan RI 1 di Aula Kartika dan Tanjung Datuk Teluk Buton. Gladi dimulai pukul 10.00 WIB.
Pada saat latihan dimulai pukul 10.21 WIB, drone melintas di atas kanon Type 80 Giant Bow kaliber 23mmStelling. Masing-masing penembak yang siap di belakang kanon mulai melakukan penembakan.
Namun, pucuk 8 diduga mengalami los kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya.Diduga, moncong meriam tidak terkendali dan membabat ke arah sekitarnya.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan 12 korban jiwa, 4 meninggal dunia, 6 luka berat, dan 2 orang luka ringan. Korban kecelakaan berasal dari Satuan Yon Arhanud I Kostrad.
Hingga saat ini korban meninggal dunia dan luka berat telah dibawa ke RSUD Natuna dan akan dievakuasi ke rumah sakit di Kalimantan Barat. Untuk korban luka ringan dirawat di tenda pengungsian dan RSUD. Berikut nama-nama korban:
Nama-nama korban:
01. Danrai Kapten Arh Heru Bayu (meninggal dunia)
02. Pratu Ibnu Hidayat (meninggal dunia)
03. Pratu Marwan (meninggal dunia)
04. Praka Edy (meninggal dunia)
05. Pratu Bayu Agung (Luka Berat)
06. Serda Alpredo Siahaan (Luka Berat)
07. Prada Danar (Luka Berat)
08. Sertu B Stuaji (Luka Berat)
09. Serda Afril (Luka Berat)
10. Sertu Blego Switage (Luka Berat)
11. Pratu Ridai (Luka Ringan)
12. Pratu Didi Hardianto (Luka Ringan)
sumber:kabarin.co