KEHEBOHAN SAAT INI !! Letnan Jenderal TNI ini Katakan Ahok Tak Perlu Dibela, Apalagi Dijadikan Simbol Bhinneka!!! |
Tokoh militer Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johannes Suryo Prabowo mengatakan kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah pidana murni.
"Buat temanku non muslim di seluruh Indonesia dan dunia. Saya cuma ingin menyampaikan, bahwa kasus Ahok ini kasus pidana. Bukan kasus minoritas Vs mayoritas. Bukan juga kasus agama," tegas mantan Kepala Staf Umum TNI ini seperti dikutip dari akun Facebook Suryo Prabowo, Kamis (20/4).
Jelas Suryo Prabowo, kalau umat Islam marah itu karena Ahok telah menista agama Islam, dan tidak ditahan sebagaimana yang diberlakukan terhadap orang-orang sebelumnya yang diduga sebagai penista agama.
"Penerapan hukum seperti ini tidak adil. Sehingga membuat marah banyak orang. Bukan hanya umat Islam. Bukan hanya pribumi," tegasnya.
Jadi, lanjut Suryo Prabowo, Ahok itu tidak mewakili perilaku minoritas dan non muslim. Ahok kriminal yang tidak perlu dibela atas nama persamaan agama dan status minoritas. Ahok juga tidak pantas dijadikan simbol Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya yang Katolik. Ayah saya (almarhum) turunan Madura. Istri saya asli orang Batak Karo beragama Kristen, dan keluarga besar ayah dan ibu saya mayoritas muslim, nggak nyombong sebagai simbol kebhinnekaan," ungkapnya.
Suryo Prabowo mengaku bersyukur jadi minoritas di Indonesia. Menurutnya, di negara tetangga yang mayoritas Katolik, mana ada orang non Katolik yang bisa bernasib sepertinya.
"Di Indonesia, yang mayoritas muslim, saya yang Katolik ini bisa lulus nomer satu, hampir diseluruh jenjang pendidikan militer. Prestasi saya dalam tugas operasi militer pun diakui," imbuhnya.
Ditambahkan Suryo Prabowo, hubungan mayoritas dan minoritas di Indonesia jauh lebih baik daripada di Amerika Serikat. Lihat saja di AS baru satu orang Katolik jadi presiden, sudah tewas dibunuh, yaitu JF Kennedy.
"Jadi jangan biarkan keharmonisan mayoritas-minoritas dalam Bhinneka Tunggal Ika rusak hanya karena Ahok, dan negara mana pun, termasuk LSM-nya tidak perlu mengajari kita cara hidup berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar